Pemintakatan Lingkungan Laut

Istilah “pemintakatan” merupakan terjemahan dari istilah “zonasi”, yang artinya adalah pemisahan suatu ruang lingkungan kedalam bagian-bagiannya (mintakat-mintakatnya). Karena lingkungan laut terdiri dari bagian dasar laut dan kolom air yang ada di atasnya, maka laut dapat dibagi kedalam 2 (dua) mintakat utama, yakni mintakat pelagik dan mintakat bentik. Mintakat pelagik meliputi seluruh kolom air, sedangkan mintakat bentik meliputi seluruh lingkungan dasar.

Mintakat Pelagik 

Mintakat pelagik ini mencakup kolom air mulai dari permukaan dasar laut sampai paras (permukaan) laut. Kita akan membahas mintakat pelagik ini, baik secara horizontal maupun secara vertikal. Secara horizontal, mintakat pelagik terdiri dari mintakat Neritik dan mintakat Oseanik. Pembagian ke mintakat neritik merupakan wilayah lingkungan perairan yang terletak diatas landas benua, sedangkan mintakat oseanik merupakan wilayah lingkungan perairan yang terletak di luar landas benua. Kejelukan yang tegas membatasi antara kedua mintakat tersebut sebetulnya tidak ada, tetapi batas kedua mintakat tersebut dapat diperkirakan berada pada kejelukan antara 150-200 m. Perbedaan secara kimiawi antara kolom air pada mintakat neritik dan mintakat oseanik adalah bahwa mintakat neritik memiliki kandungan hara yang lebih berlimpah dibandingkan dengan mintakat oseanik, sedangkan perbedaan secara fisika adalah bahwa mintakat neritik lebih tinggi kandungan sedimennya sehingga penembusan cahayanya lebih dangkal. Hal ini terjadi karena mintakat neritik lebih dekat ke darat sehingga lebih banyak mendapatkan kiriman berbagai zat terlarut yang mengalir dari darat ke laut. Secara vertikal, mintakat pelagik terdiri dari: mintakat Epipelagik, Mesopelagik, Batipelagik dan Abisopelagik. Pembagian kedalam 4 (empat) jenis mintakat ini adalah berdasarkan sifat kejelukan. Sifat keempat mintakat tersebut adalah:
  • Mintakat epipelagik merupakan bagian kolom air paling atas. Ketebalan mintakat ini hampir sama dengan ketebalan lapisan penembusan cahaya yang efektif untuk fotosintesis, yaitu sekitar 200 m. Oleh karena itu mintakat epipelagik disebut juga sebagai mintakat Fotik.
  • Mintakat mesopelagik terletak dibawah mintakat epipelagik, yaitu terletak antara kejelukan 200-1000 m. Karena letaknya dibawah mintakat fotik maka mulai dari mintakat mesopelagik sampai kepada mintakat abisopelagik, disebut sebagai mintakat Afotik. Artinya, pada mintakat ini tidak terdapat kegiatan yang menghasilkan produksi primer dan mintakat mesopelagik dihuni oleh konsumen primer yang memanfaatkan detritus (jasad renik) yang turun dari lapisan yang lebih dangkal.
  • Mintakat batipelagik meluas dari kejelukan 1000 m sampai kejelukan 4000 m atau sama dengan kejelukan dasar laut jeluk. Sifat-sifat fisiknya seragam.
  • Mintakat abisopelagik meluas ke bagian-bagian terjeluk dari samudra dan disebut juga sebagai mintakat palung. Biota air yang hidup di mintakat ini mengalami kegelapan karena tidak ada cahaya, suhu dingin dan tekanan air yang tinggi. Di perairan abisopelagik ini tidak ada cahaya kecuali cahaya yang berasal dari hewan-hewan laut (bioluminescence).

Mintakat Benthik

Mintakat bentik yang merupakan mintakat dasar laut, terbagi kedalam mintakat litoral dan mintakat abisal. Mintakat litoral meluas mulai dari garis pasang tertinggi sampai ke pinggir paparan benua. Garis batas antara mintakat litoral dengan mintakat abisal biasanya terletak pada kejelukan 200 m dan sekaligus merupakan batas kemampuan tembus sinar matahari. Mintakat litoral masih dapat dibagi lagi ke dalam 3 (tiga) mintakat utama, yaitu terdiri:
  • Mintakat Atas-Litoral, yang merupakan bentangan pantai diatas mintakat litoral. Mintakat ini dapat mengalami siraman air laut pada saat air pasang, sehingga kadang-kadang disebut mintakat siraman.
  • Mintakat Tengah-Litoral, yang membentang mulai dari garis pasang rata-rata teratas sampai surut rata-rata terbawah dan sering disebut sebagai mintakat pasut (pasang surut) atau mintakat teritip. Mintakat ini mengalami kekeringan dan perendaman di sebagian waktu dalam sehari.
  • Mintakat Bawah-Litoral, yang terletak di bawah mintakat pasut dan selalu terendam di bawah permukaan laut, sehingga disebut pantai terendam. Mintakat ini membentang sampai ke pinggir paparan benua.
Pembagian zona laut (Hedgpeth dalam Dahuri, 2003).
Mintakat abisal meluas mulai dari pinggir paparan benua sampai ke bagian dasar laut terjeluk dari samudra. Kebanyakan lingkungan dasar abisal ini menyerupai bahan lumpur dan jarang sekali yang berupa benda-benda keras seperti batu. Dasar samudra jeluk terdiri dari endapan kapur, terutama dari kerangka Foraminifera, endapan silika, terutama dari kerangka diatom, dan lempung merah di dasar yang lebih jeluk dengan tekanan air luar biasa besarnya sehingga membuat zat-zat lain mudah sekali terlarut. Mintakat abisal ini 82 % berkejelukan 2.000 m sampai 6.000 m dengan suhu yang stabil antara 40C dan 1,20C.

Comments

Popular Posts